Sejarah Asal-Usul

RIWAYAT PARA LELUHUR KELUARGA BESAR REDJAMOESTAPA
I. Riwayat Kalisalak – Limpung
II. Eyang R. Redjamoestapa – Cilacap


I.Riwayat Kalisalak – Limpung


Menurut serat Bpk. R.S. Yosomihardjo, tersebutlah riwayat para leluhur kita yang bermukim di daerah Kalisalak – Limpung (Keresidenan Pekalongan), yaitu:

R. HAJI MOHAMAD TOJIP mempunyai putra bernama:

R. HAJI ALI MOESTAPA mempunyai putra bernama:

R. REDJAMOESTAPA dan seorang putra lainnya (nama?) yaitu adik R. Redjamoestapa.

Pada suatu ketika R. Haji Ali Moestapa dimarahi ayahandanya karena perbuatannya yang suka menjual sapi/kerbau milik ayahandanya. Hal itu membuat kesal ayahandanya. Oleh karena kemarahan ayahandanya maka R. Haji Ali Moestapa pergi jauh (minggat) dari Kalisalak. Tujuan kepergiannya ternyata ke arah Selatan yaitu ke Cilacap.

Beberapa waktu kemudian, salah seorang putra R. Haji Ali Moestapa mencari dan menyusul kepergian R. Haji Ali Moestapa. Beliau ini adalah adik dari R. Redjamoestapa.

Oleh karena telah lama tak kunjung ada berita tentang kepergian adik R. Redjamoestapa, maka Eyang R. Haji Mohamad Tojip mengutus cucunya (R. Redjamoestapa) agar mencari R. Haji Ali Moestapa. Di dalam perjalanan dari Kalisalak menuju Cilacap, adik Eyang R. Redjamoestapa melewati daerah Wonosobo (Keresidenan Kedu). Sesampainya di dekat kota Wonosobo yaitu di Desa Tembelang, beliau bersua dengan seorang putri dan menikah serta menetap di daerah tersebut.

Setelah sekitan lama kedua kakak-beradik (R.Redjamoestapa dan adiknya) berpisah, pada suatu waktu Eyang R. Redjamoestapa memperoleh berita bahwa adik beliau berada di daerah Wonosobo (Desa Tembelang tersebut). Dalam suatu kesempatan Eyang R. Redjamoestapa berkunjung ke Desa Tembelang, diantar oleh salah seorang cucundanya (Bapak R.S. Yosomihardjo, yang sekarang berkediaman di Watumas – Purwokerto); namun sangat mengejutkan bahwa adik beliau ternyata telah berpulang ke rahmatullah, sedangkan yang masih tinggal hanyalah istrinya saja.

Rute perjalanan para leluhur kita dari Kalisalak menuju Cilacap kira-kira dapat digambarkan sebagai berikut:












R. HAJI MOHAMAD TOJIP, konon menurut dongeng masyarakat setempat disebut EYANG WALI AGUNG; beliau gemar bertapa (semedi) di atas pohon-pohon yang tinggi dan apabila beliau berpindah tempat dari pohon satu ke pohon yang lain menimbulkan bunyi yang mendengung.

Sepeninggal Eyang R. Haji Ali Moestapa berhijrah dari Kalisalak ke Cilacap, maka tiada berita maupun peringatan tertulis yang menunjukkan tentang Eyang R. Haji Mohamad Tojip.

Menurut Serat Wasiat swargi Bapak R. Soedijar Hardjowikarto, bahwa leluhur kita yang pertama menetap di bumi Cilacap adalah Eyang R. HAJI ALI MOESTAPA. Beliau adalah seorang alim Ulama di Cilacap, yang kemudian memperolah sebutan Pengulu Kapten Cilacap.

Kira-kira dalam tahun 1885 Masehi (tidak terdapat peringatan tertulis), beliau berpulang ke rahmatullah serta dimakamkan di Pasarean Karangsuci – Cilacap, yang seperti telah kita maklumi bahwa Pasarean tersebut telah dipugar dengan baik secara gotong-royong oleh wayah/buyut sekalian pada tahun 1974-1975.

Makam beliau terletak dalam sebuah kompleks Pasarean Keluarga, yang diantaranya terdapat makam-makam:

  1. Eyang Buyut R. Haji Ali Moestapa
  2. Eyang R. Redjamoestapa
  3. Ibu H. Durachman
  4. Ibu R. Wiryamiredja (Bapak R. Slamet Wiryamiredja - anak ke-5 Eyang R. Redjamoestapa - dimakamkan di Solo)
  5. Sdr. Haryanto
  6. Sdr. Hartini
  7. Dan lain-lain makam yang belum diketahui namanya dengan pasti.

II.Eyang R. Redjamoestapa – Cilacap

Beliau adalah salah seorang putra dari R. Haji Ali Moestapa. Satu putra lagi yaitu adik dari Eyang Redjamoestapa, selanjutnya menetap dan wafat di Desa Tembelang Wonosobo, akan tetapi keturunannya tidak/belum ada beritanya, apakah masih ada atau tidak.

Eyang R. Redjamoestapa, seperti ayahandanya yaitu Eyang R. Haji Ali Moestapa, menetap di Cilacap hingga beliau wafat dan dimakamkan di Pasarean Karangsuci – Cilacap.

Eyang R. Redjamoestapa mempunyai putra/putri sebanyak 8 (delapan) orang dari 2 istri (Soal 2 istri ini masih dalam penelitian ulang, Red), yaitu:

Dari istri pertama:
1. Eyang / Bapak R. Mashud Redjawikarta
2. Eyang / Bapak R. Ranoe Moestapa
3. Eyang / Bapak R. Asan Sayadi
4. Eyang / Ibu R. Ngt. Yasawiredja (Yasawiredja adalah nama suaminya)
5. Eyang / Bapak R. Slamet Wiryamiredja)
6. Eyang / Bapak R. Samsi Martawiredja
Dari istri kedua (sambungan):
7. Eyang / Bapak R. Sabrun Ranoe Amihardja
8. Eyang / Ibu R. Ngt. Saprah Mangundihardja (Mangundihardja adalah nama suaminya)
Dari ke-8 Eyang tersebut telah banyak sekali putra-wayah yang diturunkannya sehingga karena terlalu banyaknya keturunan/putra-wayah ini, maka banyak yang tidak saling mengenal satu dengan yang lain.

Oleh sebab itu, sangatlah mulianya prakarsa siapa saja diantara kita untuk mempertemukan kita sekalian sebagai sanak-kadang yang merupakan satu keluarga besar keturunan Eyang R. Redjamoestapa. Dengan cara ini segala keragu-raguan yang mungkin terdapat diantara kita pada waktu-waktu sebelumnya, dapat dihapuskan dan kita bersama akan saling mengenal dan mengerti siapakah sebenarnya kita ini.

Disalin dari catatan tgl 9 April 1978 (pertemuan di kediaman Eyang Marjono Mangoentenojo di Pejompongan, Jakarta).
Diedit kembali tgl 2 Maret 1997 (untuk pertemuan di Graha Wisata TMII, Jakarta)
Diedit kembali tgl 31 Desember 2005 (untuk Buku Nama & Alamat).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar