Minggu, 02 Januari 2011

Oom Topo sudah tiada

Penyebutan Oom dalam judul disengaja agar mudah bagi sanak-famili yang membaca untuk memposisikan Oom Topo terhadap dirinya, sebagaimana halnya saya, Red.

Inna lillahi wa inna ilaihi roji'un.

Telah berpulang ke rahmatullah, Bpk. Drs. H. Sutopo Yasamihardja (Nokel. B1.C3.D07$ atau B4.C3.D03 - Level D), suami dari Tante Titi Soembogo, pada hari Minggu, 19/12/10 sekitar pkl. 09.30 WIB dalam perjalanan dengan ambulance dari kediaman Jl. Tebet Dalam II, Jakarta Selatan menuju RS Tebet, Jakarta Selatan. Oom Topo meninggal dunia dalam usia 78 tahun karena menderita sakit.


Jenazah sudah dimakamkan di TMP Kalibata pada hari Senin, 20/12/10 pkl. 10 pagi. Oom Topo berpangkat Prajurit Satu (Purn) dan memiliki beberapa penghargaan dari Pemerintah a.l. Bintang Gerilya, Satya Lencana Perang Kemerdekaan 1 & 2, dan Bintang Kehormatan Veteran Pejuang. Upacara pemakaman secara militer dipimpin oleh Letkol.Inf. Marjani, disaksikan oleh istri dan seluruh anak/mantu/cucu almarhum, sanak keluarga Redjamustapa terutama dari jalur Mbah Soembogo, serta kerabat keluarga.

Dengan upacara militer
Menderita sakit sudah cukup lama, selama beberapa bulan terakhir saja tercatat sudah berpindah-pindah rumah sakit dari RSPP, RS Harapan Kita, terakhir RSPAD Gatot Subroto, dengan diselingi pulang ke rumah. Oom Topo meninggal dengan tenang di ambulance sebelum sampai di RS. Tebet. Oom Topo memang memiliki 2 nomor keluarga karena sebelum posisi sebagai suami Tante Titi Soembogo, almarhum berasal dari Jalur B4 yaitu putra ke-3 dari 5 bersaudara Eyang Supardi Yasamihardja.  Nomor B4-nya sendiri adalah Eyang Uyut Putri R. Ngt. Yasawiredja.

Diantar istri-anak-mantu-cucu.
Oom Topo meninggalkan seorang istri dan 4 orang anak-mantu yaitu Astrid Melani- Tekad Adiyono, Meuthia 'Rias' Saraswati-Eko Prasetyo, Niken Tri Andayani-Bambang, dan Radita 'Arta' Widyatama-istri, serta 4 orang cucu. Astrid dan Tekad ikut terlibat dalam kepanitiaan HBH-KBR 2010, Astrid sebagai Wakil Ketua Panitia merangkap Koordinator Acara, sedangkan Tekad mendukung Seksi Perlengkapan. Namun keduanya tidak dapat terlibat banyak, hanya dapat hadir rapat panitia pertama dan kedua di awal Agustus 2010 karena sejak waktu tersebut kondisi ayahnya sudah mulai menurun.

Kita doakan semoga Oom Topo diterima amal ibadahnya oleh Allah SWT dan kepada keluarga yang ditinggalkan semoga tawakkal dalam menerima cobaan ini. Amin.(wp)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar